Wednesday, June 9, 2010

Perbandingan Bahasa Dalam Penyampaian Berita Oleh Koran Kompas, Pos Kota Dan Lampu Hijau

A.Judul : Perbandingan Bahasa Dalam Penyampaian Berita Oleh Koran Kompas, Pos Kota Dan Lampu Hijau

B.LATAR BELAKANG

Koran merupakan Media Cetak yang di gunakan oleh masyarakat kita untuk mendapatkan Informasi, berita, dan pengetahuan terkini, di Indonesia pada umumnya, dan jakarta pada khususnya, banyak koran yang dijual dipasaran, Contoh koran-koran tersebut adalah Koran KOMPAS, Media Indonesia, Suara Pembaharuan, Sindo, Bisnis Indonesia, Pos Kota, Warta Kota, Lampu Hijau, dan lain-lain.
Namun tanpa kita sadari, koran-koran tersebut mempunyai ciri khas dalam penggunaan Bahasa, ada yang menggunakan bahasa variasi Tingkat tinggi atau bahasa yang Formal, namun ada juga yang menggunakan Bahasa dalam variasi Tingkat Rendah atau yang sering kita sebut Bahasa non formal.
Ciri khas lain yang terdapat pada suatu koran adalah Rubrik atau Tema berita, semakin banyak dan bervariasi rubrik yang ada pada koran, akan semakin baik kualitas koran tersebut, tema berita atau rubrik yang ada pada koran sifatnya bermacam-macam, ada yang bersifat memberikan informasi, pengetahuan, ataupun hiburan untuk pembaca.
Dalam pembahasan pada bab 2, penulis akan mencoba membandingkan Bahasa yang ada pada koran KOMPAS, Pos Kota, dan Lampu Hijau, serta membandingkan Rubrik dan fungsinya untuk para pembaca dan penikmat berita tersebut.


C.IDENTIFIKASI MASALAH


Dari masalah yang dipaparkan pada latar belakang tersebut, dapat di identifikasi masalahnya menjadi :

1.Jenis bahasa variasi apakah yang digunakan oleh koran KOMPAS, Pos Kota, dan Lampu Hijau ?
2.Rubrik-rubrik apakah yang terdapat pada koran KOMPAS, Pos Kota, dan Lampu Hijau ?
3.Rubrik apa yang menjadi favorit pembaca ?

D.PEMBATASAN MASALAH

Agar penelitian menjadi lebih fokus, peneliti akan membatasi masalahnya menjadi :
1.jenis variasi bahasa yang digunakan oleh koran KOMPAS, Pos Kota, dan Lampu Hijau
2.rubrik rubrik yang terdapat pada koran KOMPAS, Pos Kota, dan Lampu Hijau

E.TUJUAN PENELITIAN

1.untuk mendeskripsikan bahasa yang digunakan dalam koran koran tersebut
2.untuk mengetahui rubrik rubrik yang terdapat pada koran tersebut dan membahasnya

E. METODE PENELITIAN

1. sumber data
sumber data dari penelitian ini adalah koran KOMPAS, Pos Kota dan Lampu Hijau. Jadi, ada 3 koran yang dijadikan sumber data penelitian ini. Fokus penelitian ini adalah bahasa yang digunakan koran koran tersebut dalam menyampaikan berita dan rubrik rubrik apa saja yang terdapat dalam ketiga koran tersebut.

2. teknik pengumpulan data
teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik membaca dan mencatat. Adapun langkah langkah nya sebagai berikut :
a.membaca isi koran dan memahami bahasa yang digunakan dalam penyampaian berita dari masing masing koran
b.mencatat rubrik apa saja yang terdapat dalam koran koran tersebut dan membaca isinya
c.menafsirkan bahasa yang digunakan dalam masing masing koran
d.mendeskripsikan bahasa yang digunakan dalam koran koran tersebut

3. instrumen penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti sebagai instrumen utama karena penelitilah yang melakukan seluruh kegiatan perencanaan sampai melaporkan hasilnya, jadi peneliti sendiri merupakan instrumen penelitian.


G. PEMBAHASAN


Membandingkan Bahasa pada Koran Kompas, Pos kota, dan Lampu Hijau


Bahasa merupakan media yang paling utama dalam penyampaian berita kepada masyarakat, tanpa adanya bahasa, media cetak seperti koran tidak berarti apa-apa, karena bahasalah media yang paling primer, untuk penyampaian berita.
Banyak koran yang terbit di Jakarta, antara lain adalah Media Indonesia, Sindo, Kompas, Tempo, Suara Pembaharuan, Rakyat Merdeka, Bisnis Indonesia, Warta Kota, Pos kota, Lampu Hijau, dan lain-lain, koran tersebut mempunyai ciri khas masing-masing dalam penggunaan bahasanya, ada yang menggunakan Bahasa yang baku dan formal, namun ada juga yang menggunakan Bahasa yang tidak baku, dan non formal.

KOMPAS
Dilihat dari judul pada koran tersebut, dan beserta isinya yang penulis baca,terdapat analisis bahwa, KOMPAS menggunakan bahasa yang baku dan formal, salah satu contohnya, pada isi berita dengan judul Jalan Masih Panjang... pada kalimat ” Kebijakan yang Kontroversial itu beragam, mulai dari yang menyangkut siswa, guru, hingga status sekolah, yang menyangkut siswa misalnya, penyelenggaraan ujian nasional yang tak kunjung selesai.”
KOMPAS tidak mengeluarkan kata-kata yang kurang sopan atau kurang pantas, melainkan memperlihatkan gaya bahasa kaum intelek atau kaum terpelajar sebagian besar bahasa yang digunakan merupakan bahasa variasi tingkat tinggi, dari penggunaan bahasa pada koran KOMPAS, terlihat bahwa sasaran pembacanya adalah kaum menengah keatas, seperti diantaranya adalah Pejabat, Pebisnis, guru, Dosen, bahkan Mahasiswa. Koran KOMPAS bisa menjadi rujukan sebagai contoh untuk kita, dan kaum muda khususnya untuk berbahasa yang sopan, dan baik dalam bertutur sehari-hari.
Pos Kota
Pos Kota menggunakan Bahasa yang baku dan formal, namun terdapat juga bahasa yang kurang baku dan kurang formal, dapat diartikan Pos Kota menggunakan bahasa campuran, terkadang Formal, namun terkadang juga kurang formal, contoh pada isi berita yang berjudul 4 Sahabat Tewas di Gorong-gorong, ” Empat pemuda bersahabat tewas bareng ketika membersihkan gorong-gorong di jembatan Antang, Jatinegara.” kata yang bercetak tebal yaitu kata ” Bareng” dapat di ubah menjadi kata ” Bersamaan”. Dan contoh lain pada isi berita yang berjudul Sopir Taksi dipaksa Turun Uang dan HP disikat, ”Mereka membawa kabur mobil dan uang Rp 350.000 milik sopir, tapi pagi harinya taksi ditemukan diperempatan Cililitan.” kata yang bercetak tebal, yaitu kata ”Kabur” dan ”Tapi”, dapat diubah menjadi kata ”Pergi” dan ”Tetapi”.
Dari bahasa yang digunakan oleh Pos Kota dapat kita lihat sasaran pembacanya adalah kaum menengah kebawah, Pos Kota menggunakan bahasa yang bersahabat, dalam artian semua dapat mengerti dan mencerna bahasa yang digunakan oleh Pos Kota, Pos Kota tidak menggunakan bahasa yang terlihat kurang sopan. Dan Pos kota memberikan citra tersendiri sebagai ”korannya Rakyat”.


Lampu Hijau

LEBIH DEKAT, MAKIN BERSAHABAT, merupakan moto atau slogan dari koran Lampu Hijau, namun di balik slogan tersebut, kita dapat melihat bahasa yang digunakan oleh Lampu Hijau, sebagian judul berita yang terdapat di koran Lampu Hijau kurang layak dibaca oleh para penikmat berita, contohnya saja pada Judul Headline : ”Sambil Ngeseks Ama Istri Suami Nyabulin Anaknya Katanya Biar Tahan Lama”. Kalimat yang di gunakan oleh Lampu Hijau mengesankan menggunakan bahasa yang porno, dan kurang sopan. Mungkin tujuan Lampu Hijau menggunakan Bahasa seperti itu, agar terlihat lebih akrab dengan pembaca, namun bahasa yang digunakan dinilai kurang layak dan kurang sopan. Bila bahasa yang ada pada koran Lampu Hijau dibaca oleh anak dibawah umur, maka anak tersebut dapat meniru bahasa yang kurang layak dan kurang sopan tersebut, dan mungkin akan meniru perbuatan yang ditunjukan oleh informasi tersebut.
Dari Bahasa yang digunakan oleh Lampu hijau, dapat kita lihat sasaran pembacanya adalah kaum menengah kebawah, dan kaum bawah, serta usia dewasa, mengapa demikian karena sebagian bahasanya terlihat fulgar,kurang pantas atau kurang sopan, kurang mendidik. Bahasa yang digunakan Lampu Hijau dapat melunturkan Bahasa Bangsa Indonesia sebagai Bahasa yang sopan dan Santun.Lampu Hijau tidak memperlihatkan bahasa intelek, namun menggunakan bahasa pinggiran jakarta


Membandingkan Rubrik yang ada pada koran KOMPAS, Pos Kota, dan Lampu Hijau

Setiap media Cetak seperti koran, pastinya mempunyai rubrik atau tema berita yang menjadi ciri khas dari koran tersebut, semakin banyak jenis rubrik yang ada pada koran tersebut, akan semakin baik kualitas koran tersebut , contohnya saja rubrik yang membicarakan tentang masalah politik dan hukum, selebriti, hiburan, teknologi, nasional, pendidikan, kesehatan, bahkan sampai dengan rubrik yang membicarakan mengenai masalah masalah seks. Rubrik-rubrik tersebut mempunyai manfaat, diantaranya ada yang bermanfaat sebagai Informasi, Pengetahuan, Tips, ataupun hiburan.

Rubrik Pada koran KOMPAS
Dari rubrik yang diteliti dan dianalisis, koran KOMPAS mempunyai Rubrik atau tema berita yang terbanyak, kompas memliki kurang lebih 11 rubrik dari 50 halaman yang ada, diantaranya adalah ; Politik & Hukum, Internasional, Pendidikan & Kebudayaan, Lingkungan & Kesehatan, Ilmu Pengetahuan & Teknologi, Teropong, Bisnis & Keuangan, Sosok, Klasika.
Sebagian rubrik ada yang memberikan pengetahuan terbaru, diantarnya adalah rubrik Teropong dan rubrik Ilmu pengetahuan dan teknologi, pada rubrik teropong memberikan pengetahuan kepada pembaca, bahwa Jepang telah menciptakan bus hidrogen untuk menanggulangi polusi udara, Rubrik Teropong terbagi-bagi, diantarnya adalah Teropong Nusantara, Teropong Kesehatan Teropong Nasional, dan lain sebagainya rubrik teropong bermanfaat untuk pembaca, karena rubrik tersebut mengupas mengenai hal-hal baru, dari segala aspek yang ada, yang sebelumnya mungkin pembaca belum tahu. Sedangkan rubrik Ilmu Pengetahuan dan teknologi hanya sebatas memberikan bayangan kepada pembaca untuk mengetahui hal terbaru mengenai teknologi yang akan diadakan di Indonesia.
Sedangkan mengenai rubrik yang lain, seperti rubrik Politik & Hukum, Internasional, Pendidikan & Kebudayaan, Lingkungan & Kesehatan, Bisnis & Keuangan, Ssosok, Naasional, Metropolitan, Olahraga, Nama & Peristiwa, Klasika, hanya memberikan berita terkini, bukan berbentuk pengetahuan, melainkan informasi yang di sampaikan pembaca, lewat tema berita tersebut.
Rubrik yang terdapat di KOMPAS, seimbang selain memberikan Informasi kepada pembaca, KOMPAS juga memberikan pengetahuan kepada pembaca, sehingga koran KOMPAS sesuai dengan nama merknya ” KOMPAS” yaitu sebagai arah dan petunjuk, koran KOMPAS adalah koran yang tepat untuk mencari informasi, dan pengetahuan terkini yang diperlukan pembaca.

Rubrik Pada Pos Kota
Dari 12 halaman yang ada pada koran Pos Kota, terdapat 7 Rubrik diantaranya adalah rubrik Megapolitan, Siaga, Rileks, Nasional, Sport Persada, dan Lembergar, rubrik-rubrik tersebut setelah di teliti, hanya bersifat sebagai informasi semata, yang di berikan kepada pembaca.
Dan Pos Kota juga mempunyai ciri khas, yaitu pada rubrik Lembergar, Pada rubrik tersebut terdapat cerita bergambar yang lucu, dalam 1 lembar terdapat 9 judul diantarnya adalah Doyok, Sinyo,Ali Oncom, Ucha,dll. Dari dulu hingga kini lembar cerita tersebut masih ada, yang membedakan dulu dan kini hanyalah warna pada cerita bergambar tersebut.
Rubrik yang ada pada Pos Kota tidak seimbang, karena hanya berisikan berita dan informasi terkini saja yang diperlukan pembaca, tidak ada rubrik yang memberikan Ilmu Pengetahuan kepada pembaca. Namun Pos Kota mempunyai kelebihan yaitu terdapat Rubrik Lembergar, karena Rubrik tersebut dapat menghibur para pembaca dan penikmat berita.

Rubrik pada Lampu Hijau
Dari 12 halaman yang ada terdapat 8 Rubrik, diantaranya adalah Rubrik Rupa- Rupa ( Ruang Pembaca, Ruang Punya Kita) , Buka Mata, Buka Telinga, Ngosex (Ngomongin Sex), Ngompol ( Ngomongin Politik), dan Ngoceh ( Ngomongin Celebriti Hot).
Dari 8 rubrik tersebut, terdapat 1 Rubrik yang memberikan pengetahuan sekilas kepada pembaca, yaitu mengenai Rubrik Ngosex ( Ngomongin Sex ) rubrik tersebut membicarakan hal terbaru tentang sex, salah satunya yang paling layak penulis sisipkan pada tabel perbandingan rubrik antara adalah berita yang berjudul ”Hormon membangun dan memperkuat ikatan, judul dan isi berita yang lain pada rubrik Ngosex terkesan sangat Fulgar dan Porno. Sedangkan 7 rubrik lainnya Seperti rubrik Ngompol, Ngoceh Buka Mata, Buka Telinga, Rupa-Rupa bersifat sebagai Informasi dan berita yang terkesan biasa untuk pembaca.
Rubrik yang terdapat dalam koran Lampu Hijau kurang Variatif, karena hanya sebagai wadah Informasi saja untuk pembaca, tidak menambahkan wadah pengetahuan yang di berikan untuk pembaca. Nama-nama pada rubrik-rubrik koran Lampu Hijau terkesan tidak menunjukan keintelektualan dan kesopanan, nama-nama rubrik tersebut tidak mencerminkan Bahasa yang baik dan benar, dan merusak citra bahasa Indonesia sebagai bahasa yang santun.

H. KESIMPULAN
Bahasa yang di gunakan oleh koran KOMPAS, adalah bahasa Variasi tingkat tinggi, atau menggunakan bahasa yang formal, KOMPAS mengesankan sebagai koran yang menggunakan Bahasa Intelek, sopan, dapat dimengerti, dan dapat menjadi rujukan jika kita ingin menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Bahasa yang digunakan koran Pos Kota, adalah bahasa yang campuran, dalam artian di satu sisi Pos Kota menggunakan Bahasa yang Formal, dan di satu sisi Pos Kota menggunakan Bahasa yang non formal
Bahasa yang digunakan koran Lampu Hijau, adalah bahasa yang non formal, Lampu Hijau menggunakan Bahasa yang tidak baku, dan di sebagian Headline serta rubrik, terdapat kata yang kurang sopan dan tekesan porno.
KOMPAS mempunyai kurang lebih 11 rubrik, rubrik yang dimiliki KOMPAS bervariasi, ada yang bertujuan untuk memberikan Informasi / berita kepada pembaca, dan terdapat juga rubrik yang memberikan pengetahuan baru bagi pembaca.
Koran Pos Kota dan Lampu Hijau mempunyai 8 Rubrik, 8 rubrik tersebut hanya memberikan Informasi dan berita yang biasa saja.
Koran yang paling berkualitas baik, versi penulis adalah Koran KOMPAS, karena KOMPAS adalah koran yang menggunakan Bahasa yang formal, Sopan, dan mudah dimengerti. Dan rubrik yang dimiliki KOMPAS mempunyai manfaat lebih untuk pembaca, disamping memberikan Informasi kepada pembaca, koran kompas juga memberikan pengetahuan untuk pembaca.

I. DAFTAR PUSTAKA

Kompas, 23 Desemeber 2009
Lampu Hijau, 23 Desember 2009
Pos Kota, 23 Desember 2009

0 komentar:

Post a Comment

 
;