Bahaya kurang tidur

Penelitian membuktikan kurang tidur sama berbahaya nya dengan tidak tidur. Peneliti menemukan orang yang tidur hanya empat sampai enam jam per malam bereaksi lebih lambat disbanding mereka yang tidur selama delapan jam. Kondisi ini juga sama pada mereka yang tidak tidur selama dua malam walaupun mereka mengatakan tidak merasa lelah padahal ini adalah awal sebuah masalah.
Orang dewasa membutuhkan tidur selama delapan jam dalam satu hari. Jumlah ini akan bervariasi dari satu orang dan orang lain tergantung jumlah kegiatan yang di lakukan. Pakar masalah tidur terkenal di perancis, Rhoeann Parora mengatakan bahwa sebagian besar orang perlu tidur selama 7-8 jam setiap hari. Meskipun demikian, ada orang yang cukup tidur selama 3,5 jam saja. Bahkan ada pula yang butuh tidur 11-12 jam per hari. Menurut Parora, secara keseluruhan mereka yang “kurang tidur” secara relative usianya lebih pendek dibanding mereka yang “cukup tidurnya”. Ada perbedaan mendasar antara insomnia dan kurang tidur. Stamina bagi mereka yang “kurang tidur” itu penuh dan energik keesokan harinya atau pada hari kedua. Sedangkan pada penderita insomnia bukan saja tidak tidur dengan baik di malam hari tapi juga banyak masalah di siang harinya.
Secara khusus parora berpendapat, penderita insomnia bukan tidak bisa tidur di malam hari, tapi tidak bisa bangun di siang harinya. Sebab itu, mengobati insomnia harus bangun pagi secara teratur. Selain itu hindari mengkonsumsi kopi, teh, vitamin C, coca cola, makan berlebihan, menonton TV di kamar tidur, berolah raga keras setelah jam 5 sore. Juga lakukan sejumlah aktivitas ringan di malam hari, misalnya membaca buku dan mendengarkan musik. Kamar tidur harus berventilasi dan suhu sebaiknya berkisar antara 18-20°C.
Tidur berlebihan, misalnya waktu tidur secara kontinyu setiap hari lebih dari 13-14 jam juga merupakan suatu penyakit. Mereka perlu menjalani pemeriksaan medis. Bagi orang dewasa dalam keadaan normal, waktu tidur secara kontinyu tidak boleh lebih dari 11-12jam per hari.