Tugas SPM : studi kasus Rendell Company
SEJARAH PERUSAHAAN
Rendell Company ini didirikan pada
tahun 1968 dengan tujuan memberikan representasi kualitas tinggi untuk pasar
elektronik di Illinois dan Wisconsin.
Rendell Company memiliki tujuh
divisi operasi : yang terkecil mempunyai angka penjualan per tahun sebesar $ 50
juta, sementara angka penjualan per tahun yang terbesar sebanyak $500 juta.
Masing-masing divis bertanggung jawab kepada bagian pembuatan dan pemasaran di
sektor produksinya masing-masing. Sejumlah bagian dan komponen di transfer di
antara divisi, namun volume bisnis antar divisinya tidaklah besar.
Fred Bevin adalah seorang pengontrol pada Pengontrol Divisi dari Perusahaan
Rendell. Pengontrol Divisi bertanggung jawab pada financial accounting internal,
auditing, dan analysis of capital budgeting requests. Fred Bevins merasa tidak
puas karena selama ini Pengontrol Divisinya hanya melaporkan pekerjaan kepada
atasaannya yaitu General Manager Divisi. General Manager Divisi membicarakan
budget divisinya dengan manajemen puncak dan Pengontrol Divisi hanya diminta
untuk membicaraka hal-hal teknis dan dia diberlakukan sebagai staff.
Dengan ketidakpuasaan akan tindakan General Manager Divisi ini menginspirasi
Bevins untuk membuat perubahan dengan menerapkan cara baru yang pernah
dipelajari di Martex Company yaitu menerapkan penggambaran tugas dan
tanggung jawab organisasi. Caranya adalah pengawas organisasi dibebani dengan
tanggung jawab dalam menetapkan standar biaya dan keuntungan perusahaan serta
mengambil tindakan yang tepat untuk melihat apakah standar ini sudah tercapai
atau belum. Fred bevins sebagai seorang pengendali perusahaan Rendell Company
sangant prihatin terhadap status organisasi dari para pengendali divisi dalam
perusahaan. Selama ini para pengendali divisi memberikan laporan kepada manajer
umum divisi mereka. Bevins menginginkan perubahan struktur organisasi
pengendali divisi, dengan mengamati penerapan pengendalian di perusahaan lain
yaitu perusahaan Martex. Organisasi pengendali perusahaan bertanggung jawab
atas pencatatan keuangan, auditing internal, dan analisis permintaan anggaran
modal. Di perusahaan saat ini telah terdapat system pengendalian anggaran, akan
tetapi pelaporan dilakukan langsung oleh divisi operasi kepada manajemen puncak
tanpa melalui analisis yang mendalam oleh pengendali perusahaan. Bevins
menginginkan peran lebih aktif dan lebih dalam dari organisasi control
perusahaan dalam proses penentuan anggaran dan analisa kinerja.
LANDASAN TEORI
Perilaku
Dalam Ekonomi
System
pengendalian manajemen mempengaruhi perilaku manusia. System pengendalian
manajemen yang baik mempengaruhi perilaku sedemikian rupa sehingga memiliki
tujuan yang selaras; artinya tindakan-tindakan individu yang dilakukan untuk
meraih tujuan-tujuan pribadi juga akan membantu untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi.
A.
Keselarasan
Tujuan
Tujuan utama dari system pengendalian manajemen
adalah memastikan (sejauh mungkin) tingkat keselarasan tujuan yang tinggi.
Dalam proses yang sejajar dengan tujuan, manusia diarahkan untuk mengambil
tindakan yang sesuai dengan kepentingan pribadi mereka sendiri, yang sekaligus
juga merupakan kepentingan perusahaan.
B.
Faktor-faktor
Informal yang Mempengaruhi Keselarasan Tujuan
Hal yang diperhatikan
oleh para perancang system pengendalian formal adalah aspek-aspek yang
berkaitan dengan proses informal, seperti etos kerja, gaya manajemen, dan
buadaya yang melingkupi, karena untuk menjalankan strategi organisasi secara
efektif mekanisme formal harus berjalan seiring dengan mekanisme informal.
1.
Faktor-faktor
Eksternal
Faktor-faktor eksternal adalah norma-norma mengenai
perilaku yang diharapkan didalam masyarakat, dimana organisasi menjadi
bagiannya. Norma-norma ini mencakup sikap, yang secara kolektif sering juga
diseut sebagai eots kerja, yang diwujudkan melalui loyalitas pegawai terhadap
organisasi, keuletan, semangat dan juga kebanggaan yang dimmiliki oleh pegawai
dalam menjalankan tugas.
2.
Faktor-faktor
Internal
a.
Budaya
Faktor
internal yang terpenting adalah budaya di dalam organisasi itu sendiri, yang
meliputi keyakinan bersama, nilai-nilai hidup yang dianut, norma-norma perilaku
serta asumsi-asumsi yang secara implicit diterima dan yang secara ekspisit
dimanifestasikan di seluruh jajaran organisasi.
b.
Gaya
Manajemen
Faktor
internal yang barangkali memiliki dampak yang paling kuat terhadap pengendalian
manajemen adalah gaya manajemen. Biasanya, sikap-sikap bawahan mencerminkan apa
yang mereka anggap sebagai sikap atasan mereka, dan sikap para atasan itu pada
akhirnya berpijak pada apa yang menjadi sikap CEO.
c.
Organisasi
Informal
Garis-garis
dalam bagan organisasi menggambarkan hubungan-hubungan formal, yaitu pemegang
saham otoritas resmi dan tanggung jawab-dari setiap manajemen.
d.
Persepsi
dan Komunikasi
Dalam
upaya meraih tujuan-tujuan organisasi, para manajer harus mengetahui tujuan dan
tindakan-tindakan yang harus diambil untuk mencapainya.
C.
Jenis
– Jenis Organisasi
Strategi suatu
perusahaan memiliki pengaruh yang besar terhadap strukturnya. Pada gilirannya,
jenis struktur akan mempengaruhi rancangan system pengendalian manajemen
organisasi. Organisasi bisa dikelompokkan ke dalam tiga kategori umum :
1. Struktur fungsional,
didalamnya setiap manajer bertanggung jawab atas fungsi-fungsi yang terspesialisasi
seperti produksi.
2. Struktur unit bisnis,
didalamnya para unit manajer bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas dari
masing-masing unit, dan unit bisnis berfungsi sebagai bagain yang
semi-independen daro perusahaan.
3. Struktur matriks,
didalamnya unit-unit fungsional memiliki tanggung jawab ganda.
D.
Fungsi
Kontroler
Orang yang bertanggung jawab dalam merancang dan
mengoperasikan system pengendalian manajemen disebut sebagai kontroler.
Kontroler biasanya menjalankan fungsi-fungsi sebagai berikut :
1. Merancang
dan mengoperasikan informasi serta system pengendalian
2. Menyiapkan
pernyataan keuangan dan laporan keuangan kepada para pemegang saham dan
pihak-pihak eksternal lainnya
3. Menyiapkan
dan menganalisis laporan kinerja, menginterpretasikan lapora-laporan ini untuk
para manajer, menganalisi program dan proposal-proposal anggaran dari berbagai
segmen perusahaan serta mengkonsolidasikannna ke dalam anggaran tahunan secara
keseluruhan.
4. Melakukan
supervise audit internal dan mencatat prosedur-prosedur pengendalian untuk
menjamin validitas informasi, menetapkan pengaman yang memasai terhadap
pencurian dan kecurangan serta menjalankan audit operasional.
PERMASALAHAN
1. Rendell
ternyata mengalami kesulitan melaksanakan teknik pengendalian yang lebih modern,
dikarenakan adanya hubungan yang kurang baik atau tidak saling mendukung antara
pengendali korporat dan divisi, yang mengakibatkan terjadinya tambahan biaya
anggaran perusahaan untuk memperbaiki hal tersebut.
2. Randell
memiliki permasalahan peran pengendali korporasi dan pengendali divisi yang
mana hubungan informasi antar keduanya kurang transparan.
3. Randell
ingin mengubah peran organisasi pengendali perusahaan agar dapat mengikuti
seperti peran pengendali perusahaan di perusahaan lain, yakni : Martex Company.
Bukti Kasus
William Harrigan adalah manager di kantor pusat Rendell Company dan dia
mantan pengontrol seniordi satu divisi perusahaan Rendell selama 25 tahun.
Pengontrol Perusahaan sering menanyakan kepada divisinya : Apakah divisi anda
dapat berjalan baik jika perusahaan memotong sekian $x diluar budget
periklanan? Apakah divisi anda yakin perkiraan penghematan biaya pada peralatan
ini realistis? Walaupun pengontrol tahu kondisi sebenarnya dan dia tidak setuju
dengan perusahaan pengontrol,Harrigan tidak boleh mengatakan demikian. Bila ada
ketidakberesan dalam divisi (budget berlebih) dan situasi yang buruk maka hal
itu tidak akan di jadikan berita di laporan operasional, sehingga hal ini
membuat pekerjaan Harrigan menjadi sulit. Tapi Harrigan tidak menjadikan hal
ini sebagai masalah karena jika dia menerapkan metode klaim (mengumumkan adanya
ketidaksesuaian) dari Martex maka Pengontrol Divisi tidak akan menjadi bagian
dari kelompok menejemen itu lagi.
Kesimpulan
Karena sistem akuntansi sudah lama berada di perusahaan, perubahan mungkin
tidak mudah diterima oleh divisi yang bersangkutan. Perubahan tersebut dapat
menyebabkan kegagalan fungsi dalam struktur organisasi dimana divisi pengontrol
yang melaporkan langsung ke pengontrol perusahaan akan menyebabkan
ketidakstabilan pada otoritas struktur divisi. Dengan demikian, pengendalian
harus diberikan dalam melestarikan struktur kekuasaan di setiap divisi. Lebih
baik jika perusahaan menghadapi masalah kegemukan dalam anggaran biaya daripada
menyerah pada perintah di setiap divisi dan mengacaukan baris mapan dari
otoritas. Penjagaan pengontrolan saat ini akan lebih baik daripada mengubahnya
ke dalam struktur Martex dalam mencapai tujuan dan sasaran Perusahaan.
Rekomendasi
Perusahaan Rendell dapat mempertahankan struktur organisasi saat ini dengan
menerapkan sistem kontrol tambahan untuk mengatasi permasalahan budget. Sistem
kontrol tersebut adalah :
1.
Menerapkan sistem akuntansi terpusat.
Kita tidak bisa memaksa departemen atau divisi untuk merubah sistem
akuntansi mereka karena Ini akan memakan waktu banyak dan mungkin berbeda
dengan kebutuhan divisi serta hal ini akan menyebabkan konflik dan tidak
efisien. Akan lebih baik jika mengembangkan sistem akuntansi perusahaan
dan membuat divisinya untuk menyerahkan data dan informasi mereka. Akan ada
kesalahan, tetapi perusahaan tersebut akan hidup dengan itu.
2.
Tetapkan target atau standar.
Membandingkan biaya saat ini dengan standar industri dan perusahaan untuk
mengurangi kegemukan budget. Selain pembandingan ini, variabel kritis atau
kunci dapat dicermati lebih sering untuk mencapai kontrol yang lebih baik dari
sistem.
1.
Menetapkan sistem insentif seperti yang
dilakukan Martex.
Pengontrol Perusahaan seharusnya lebih terlibat secara aktif dalam
anggaran Sistem pengontrol anggaran diatas dapat ditingkatkan atau
dibentuk lebih baik lagi.
ANALISIS MASALAH
·
Analisis
SWOT
1. Strength
(kekuatan)
-
peraturan saat ini memungkinkan informasi
mengalir lebih efisien.
-
Dengan pengendali divisi melapor
langsung kepada manajer divisi, memungkinkan isu-isu taktis untuk diselesaikan
lebih cepat dan berdasarkan informasi terbaru.
-
Laporan dan tujuan pada anggaran divisi
dan kinerja dari pengendali divisi ke kontroler perusahaan memberikan informasi
lebih rinci tentang divisi.
-
Penilaian yang lebih kritis terhadap
kegiatan operasional membantu mengurangi pembengkakan dalam anggaran biaya dan
lebih mudah untuk melaksanakan program control yang baru.
2. Weekness
(kelemahan)
-
Sulit untuk menerapkan perubahan dalam
struktur organisasi dalam waktu singkat
-
Terdapat kemungkinan bagi Manajer Divisi
untuk menyembunyikan informasi keuangan yang cacat.
-
Tingkat kepercayaan atas informasi yang
disediakan oleh Pengendali Divisi kepada pengendali Korporat patu
dipertanyakan.
3. Opportunity
(peluang)
-
Diterapkannya teknik-teknik modern di
lingkungan perusahaan
4. Threats
(ancaman)
-
Terjadinya pembengkakan anggaran
-
Dapat terjadi penyembunyian atas
keuangan yang cacat yang dilakukan antara pengendali divisi dengan manajer dan
manajer dengan stafnya.
·
Prospek
perusahaan
o
Jika perusahaan ingin terus berkembang,
maka pihak manajemen harus mempercayai informasi yang diberikan oleh divisi
pengendali.
o
Jika sistem pengendalian dan manajemen
perusahaan sudah baik dan tidak lagi terjadi pembengkakan dalam anggaran, maka
barulah perusahaan memikirkan untuk membuat elektronik yang lebih canggih
dibandingkan kompetitor nya, sehingga tidak hanya mendapatkan laba tetapi angka
pertumbuhan perusahaan juga meningkat.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Karena sistem akuntansi sudah lama dipakai
oleh perusahaan, perubahan mungkin tidak mudah diterima oleh divisi yang
bersangkutan. Perubahan tersebut dapat menyebabkan kegagalan fungsi dalam
struktur organisasi dimana divisi pengontrol yang melaporkan langsung ke
pengontrol perusahaan akan menyebabkan ketidakstabilan pada otoritas struktur
divisi. Dengan demikian, pengendalian harus diberikan dalam melestarikan
struktur kekuasaan di setiap divisi. Lebih baik jika perusahaan menghadapi
masalah pembengkakan dalam anggaran biaya daripada menyerah pada perintah di
setiap divisi dan mengacaukan baris depan dari otoritas. Penjagaan pengontrolan
saat ini akan lebih baik daripada mengubahnya ke dalam struktur Martex dalam
mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.
2. Saran
-
Pengendali korporat sebaiknya
menempatkan pengendali divisi di bawah pengawasannya
-
Laporan yang dibuat harus dapat
dipercaya dan tidak bias.
-
Rendell tidak perlu mengadopsi system martex,
karena dapat berpotensi ke arah perubahan organisasi yang radikal.
0 komentar:
Post a Comment